“jemari menari — memuntahkan aksara dan abjad untuk tatapan”
My photo
Perempuan yang sukar diprediksi.

April 30, 2014

Kembali pada Tuhan


Saat duka itu--
aku cari peneman
untuk aku luahkan setiap yang tersirat
aku cari peneman
untuk aku bongkarkan segala lara
aku cari peneman
untuk mendengar segala rintihan yang bermaharajalela penuh celaka
agar aku tenang kembali
agar aku bisa senyum tidak lagi plastik.
tapi
aku tak ketemui.
manusia terlalu sibuk dengan hal duniawi
mereka tidak punya masa untuk aku.

"Ah, tidak mengapa. Aku faham"

Akhirnya,
aku tersedar.
Aku masih punya Tuhan
Dia barangkali tidak mengatakan iya
seperti manusia.
Dia barangkali tidak membalas responku
seperti manusia.
tapi
Dia maha mendengar
segala rintihan aku.

Terima kasih, Tuhan.


No comments: